SEJARAH
Awal kemunculan perkembanagn monitor ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh Ilmuwan asal Jerman, Heinrich Geibler pada tahun 1855 yang masih berupa teknologi display CRT (Cathode Ray Tubes). Setelah itu, Friedrich Reinitzer ahi kimia asal Australia ini meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD ( Liquid Crystal Display) dengan menemukan kristal cairan. Kemudian muncul teknologi monitor selanjutnya yaitu Plasma, setalah itu muncullah teknologi baru LED (Light-Emitting Display).
PERBEDAAN (diuraikan sebagai berikut) :
CRT (Cathode Ray Tubes)
Layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi CRT memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Resolusi yang dihasilkan teknologi CRT sudah cukup baik untuk berbagai keperluan, hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik.
sumber : http://toerzun.blogspot.com/2011/10/crt-lcd-dan-plasma.html
LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpencar. Sumber cahaya LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel). Display dengan layar berbentuk pipih dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Monitor jenis flat ini menggunakan energi yang lebih kecil. Monitor ini juga terdapat Brightness ratio 350:1. Brightness ratio adalah perbandingan antara tampilan yang gelap dengan tampilan yang paling terang. Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. LCD memiliki waktu reaksi 8-12 milisekon.
Plasma
Plasma diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald L. Blitzer dan H. Gene Slottow pada tahun 1964 untuk sistem Komputer PLATO. Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Teknologi yang dihasilkan mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT. Plasma menggunakan fosfor seperti halnya teknologi CRT, tetapi pada layar plasma dapat berpencar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang. Kontras warna lebih baik dibandingkan LCD.
LED (Light-Emitting Diode)
Teknologi LED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak, Dr. CHing W Tang pada tahun 1979, tetapi riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pda tahun 2005. LED digunakan dalam teknologi elektroluminensi (seperti layar atau sensor) dan terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm. Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan berkembang dari satu warna menjadi multi-warna. Konstruksi lapisan LED tidak lebih dari 500 nm atau sama tipisnya dengan selembar kertas. Sifat transparan pada lapisan LED memungkinkan cahaya terpencar keluar secara optimal. Konsumsi daya listrik rendah dan terbuat dari bahan organik. Biaya operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif sederhana dibanding LCD. Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang sangat luas. Piksel LED memancarkan cahaya secara langsung, sedangkan LCD menggunakan teknologi backlight. LED memiliki waktu reaksi hanya kurang dari 0.01 ms.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar